top of page

FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN SFR

SFR adalah paktik yang asing bagi instansi pemerintah. Olehnya itu memproklamirkan inisiatif SFR hanyalah sebuah langkah kecil yang belum teruji. Jalan kedepan masih panjang untuk melihatnya tumbuh, berkembang dan bermetamorfosa menyesuaikan diri dengan lingkungan organisasi.

​

Permasalahan umum yang kerap menghinggapi organisasi publik dalam berinovasi adalah fenomena selebrasi prematur. Mereka merayakan keberhasilan ketika benih inovasi bahkan belum berkecambah. Gampang terjebak menganggap fenomena yang mengambang di permukaan sebagai suatu keberhasilan, misalnya pengadaan teknologi baru, pembuatan kebijakan tertentu. Untuk berhasil sebuah inovasi butuh komitmen perawatan jangka panjang.

 

Ada beberapa faktor kunci yang perlu dipastikan untuk suksesnya SFR.

​

Kepemimpinan

SFR adalah sebuah terobosan dan bagi sebagian organsasi yang tidak terbiasa dengan perubahan merupakan leap frog yang tentu akan mendapatkan tantangan, hambatan dan bahkan perlawanan. Untuk itu dibutuhkan kehadiran seorang pemimpin untuk meyakinkan bahwa apa yang akan dilakukan akan berhasil dan bermanfaat bagi semua, menetapkan visi perubahan yang menantang tetapi sekaligus memotivasi, dan mencipakan suasana kebersamaan. 

 

Change Management

Selain kepemimpinan perubahan, pimpinan organisasi harus pula piawai dalam mengelola perubahan secara sistematis, terencana dan menjamin bahwa resource yang dibutuhkan tersedia. Melalaui manajemen perubahan target capaian didefinisikan, quickwins disepakati, milestone ditentukan. Manajemen perubahan ini menjadi instrumen untuk membuat visi yang abstrak menjadi realitas yang terukur dan terkendali.

​

Sumber Daya Manusia

Pegawai yang memiliki kmitmen kerja yang tinggi juga menjadi faktor kunci keberhasilan suatu paya perubahan seperti implementasi SFR. Bahkan pegawai dapat dikatakan motor pengerak utama sekaligus menjadi titik sentuh antara program perubahan dan proses kerja sehari-hari.

​

Instrumen

Inovasi dan Perubahan tidak terjadi dalam vakum. Untuk itu dibutuhkan instrumen untuk membumikan dan memudahkan implementasinya secara sistematis.  Berbagai instrumen manajemen perubahan bisa diadopsi atau diadaptasi sesuai kebtuhan. bahka instrumen baru yang bersifat customisd bisa dikembangkan sendiri.

​

Komunikasi

Meskpiun sifatnya abstrak, komunikasi dapat dipersepsi dalam berinteraksi sehari-hari. omunikasi yang terbua, feedback yang bemberdayakan dan berbagai teknik komunikasi lainnya baik verbal maupun non-verbal sangat menentukan. Ketika pegawai mengetahui apa yang mereka kontribusikan bermanfaat dan diapresiasi maka mereka akan semakin bersemangat. Demikian pula komunikasi dan feedback dari pengguna layanan sangat penting untuk membangun kepercayaan dan menilai sejauh mana perubahan bermanfaat bagi mereka dan apa lagi kebutuhan mereka yang bisa diakomodir dalam rencana perubahan kedepan.  

 

bottom of page