Ditempuh dalam waktu 4 jam dari bandara Kuala Namu melewati jalanan berlubang dan berdebu. Di kiri dan kanan jalan yang terlihat hanya hamparan perkebunan kelapa sawit. Tidak dapat disangkal perjalanan ini melelahkan. Peserta Latpim I Angkatan 38 tahun 2018 bertekat melalui semua itu untuk melihat langsung bagaimana masyarakat tangkahan banting stir dari merambah hutan ke memelihara hutan. Kini tangkahan telah menjadi eco-tourism yang menarik minat wisatawan manca negara maupun nusantara. Masyarakat mendirikan Lembaga Pariwisata Tangkahan dan bekerja sama dengan Taman nasional Gunung Leuser untuk mengelola ecotourism ini.
Tiba dilokasi rombongan dihadang jembatan gantung yang panjangnya sekitar 50 meter yang berayun-ayun di ketinggian sekitar 15 meter di atas suangai. Tiba diseberang, penduduk Tangkahan menyambut dengan makanan dan musik.
Keesokan harinya semua kelalahan dari perjalanan hari sebelumnya terbayar dengan kegiatan memandikan Gajah dan mountain track di atas punggung gajah. Persahabatan masyarakat Tangkahan dengan alam dan margasatwa membawa kesejahteraan bagi mereka.
mencontoh kisah sukses Tangkahan, kami peserta Latpim I Angkatan 38 bermaksud mengangkat kasus ini dalam policy brief yang akan merekomendasikan suatu bentuk sinergi lintas sektor dalam mendukung komunitas pinggir hutan di Indonesia.
コメント